Kudsi

AKIDAH LEVEL 1

Sudah menjadi sunnatullah di dunia ini bahwa setiap sesuatu pasti ada lawan katanya atau sering kita sebut kebalikannya. Contoh sederhana: pendek adalah kebalikan dari panjang, bergerak lawan dari diam, dan seterusnya.

 

Dua hal yang berlawanan itu tidak mungkin bersatu, bila salah satunya ada, maka yang lain akan hilang. Misalnya, seseorang tidak mungkin bergerak dan diam secara bersamaan, dia hanya bisa bergerak saja, atau diam saja. Demikian juga dalam ibadah, taat adalah lawan dari maksiat, iman adalah kebalikan dari kufur, dan seterusnya.

 

Dalam masalah ini ada dua hal yang berlawanan yang wajib diketahui dan diperhatikan oleh setiap muslim, karena dengan mengetahuinya ia akan selamat dan bahagia di dunia dan akhirat, sementara jahil dan tidak peduli terhadapnya adalah sebab terbesar kesengsaraan dan kebinasaan.

 

Tauhid versus syirik, itulah dua hal yang berlawanan dan tidak akan pernah menyatu. Bila ada tauhid, maka hilanglah syirik, dan tauhid akan hilang bila ada syirik.

 

Oleh karena itu, mengetahui hakikat syirik dan macamnya merupakan pokok agama Islam, agar setiap muslim tidak terjerumus di dalamnya.

 

Makna Syirik

Syirik adalah mempersekutukan Allah Subhanahu wata’ala dengan memalingkan salah satu ibadah kepada makhlukNya.

 

Laa ilaaha illallah mewajibkan seorang muslim untuk beribadah hanya kepada Allah Subhanahu wata’ala saja, bernazar hanya untukNya, berdoa hanya kepadaNya, berkurban hanya untukNya, takut hanya kepadaNya, berharap hanya dariNya, bertawakal hanya kepadaNya, hidup dan matinya hanya bagi Allah Subhanahu wata’ala.

 

Ketika seseorang memalingkan salah satu ibadah kepada selain Allah, misalnya berkurban atau menyembelih untuk jin, berdoa dan memohon kepada orang mati atau kuburan, maka ia telah melakukan syirik yang akan membatalkan dan menghapuskan tauhidnya, karena syirik dan tauhid adalah dua hal yang saling berlawanan, dan tidak akan pernah menyatu.