Kudsi

AKIDAH LEVEL 1

Syarat Kedua: Yakin

 

Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya [beriman] kepada Allah dan RasulNya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang [berjihad] dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar. [QS. Al-Hujurat: 15].

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ لَا يَلْقَى اللهَ عَبْدٌ غَيْرَ شَاكٍّ فَيُحْجَبُ عَنِ الْجَنَّةِ
Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar selain Allah dan bahwa aku adalah utusanNya. Tidaklah seorang hamba bertemu Allah dengan membawa dua kalimat tersebut tanpa keraguan sedikitpun lalu dihalangi dari surga. [HR. Muslim].

Laa ilaaha illallah yang diterima oleh hati dan diucapkan dengan lisan harus diyakini kebenaran makna dan hakikatnya. Keyakinan yang tidak dikotori oleh keragu-raguan bahwa Allah adalah satu-satunya yang berhak diberi ibadah; meminta hanya kepadaNya, tidak berharap kecuali kepadaNya, mengarahkan segala permohonan hanya kepadaNya, tidak takut kecuali hanya kepadaNya. Dan tidak memberikan sedikitpun ibadah seperti shalat, berkurban, bernazar, puasa, dan yang sejenisnya, kecuali hanya kepada Allah Ta’ala.

 

Orang yang mengucapkan Laa ilaaha illallah dengan penuh keyakinan tidak akan goyah dalam keimanan dan keyakinannya meskipun diterpa badai ujian yang berat, dalam semua keadaan, baik senang atau susah, lapang atau sempit, kaya atau miskin.

 

Tidak seperti mereka yang ragu-ragu dalam menerima Laa ilaaha illallah, mengucapkannya hanya ketika dalam keadaan mendapat kenikmatan harta, atau karena keturunan dari orang tua atau sekadar ikut-ikutan. Orang yang demikian mudah digoyahkan dengan sedikit ujian sekalipun; menolak bantuan kepada jin atau dukun, meminta doa kepada mayat di kuburan, mencari berkah dengan jimat, atau hal-hal yang di luar syariat lainnya seperti minta perlindungan pada dukun dan sebagainya.

 

Hidup yang penuh keyakinan dan kebimbangan, terus menerus akan dirundung kegundahan dan kekhawatiran, dan putus asa.