Syarat Ketujuh: Mengingkari segala macam thaghut [sesembahan selain Allah].
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ قَالَ: لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللهُ، وَكَفَرَ بِمَا يُعْبَدُ مِنْ دُونِ اللهِ، حَرُمَ مَالُهُ وَدَمُهُ، وَحِسَابُهُ عَلَى اللهِ
Barang siapa mengatakan Laa ilaaha illallah dan mengingkari segala apa yang diibadahi selain Allah, maka diharamkan harta dan darahnya, sementara hisabnya [diserahkan] kepada Allah. [HR. Muslim].
Thaghut adalah segala sesembahan selain Allah Subhanahu wata’ala. Yaitu, setiap makhluk yang melampaui batasanannya untuk disembah bersama Allah Subhanahu wata’ala, ditaati dalam bermaksiat kepada Allah, atau diikuti dalam aturan yang berseberangan dengan aturan Allah.
Mengingkari thaghut adalah syarat mutlak bagi sahnya ucapan Laa ilaaha illallah. Pengingkaran itu mencakup hati dan perbuatan, sehingga ketika seorang mukmin melihat atau mendengar thaghut, maka ia akan mengingkari dan memusuhinya dalam hati, kemudian anggota badannya menjauhi dan meninggalkannya.