Kudsi

AKIDAH LEVEL 1

Iman kepada Allah

Iman kepada Allah artinya membenarkan dalam hati bahwa Allah adalah satu-satunya Dzat yang berhak disembah dan diberikan ibadah, keyakinan tersebut dibenarkan oleh lisan dengan bersyahadat, dan dibuktikan dengan ibadah kepadaNya.

 

Iman kepada Allah tidak sempurna kecuali dengan mencakup empat hal:

 

  • Iman kepada wujud [adanya] Allah. Yaitu dengan membenarkan bahwa Allah itu ada. Meskipun tidak bisa terlihat, namun wujud Allah dapat dibuktikan, baik oleh fitrah, syariat, akal, ataupun pancaindra. Iman kepada wujud Allah akan membuahkan sifat muraqabah, yaitu merasa senantiasa diawasi olehNya, sehingga seseorang yang benar-benar beriman akan senantiasa menjaga hati, lisan dan anggota badannya, agar tidak melakukan perbuatan yang tidak diridhaiNya.

 

  • Iman kepada rububiyah Allah Rububiyah adalah segala perbuatan yang tidak bisa dilakukan kecuali oleh Allah Subhanahu wata’ala, seperti menciptakan, mematikan, menghidupkan, memiliki dan mengatur alam semesta, memberi rezeki, mendatangkan manfaat, menolak bahaya, dan sebagainya. Iman kepada rububiyahNya adalah meyakini bahwa Allah Subhanahu wata’ala adalah tuhan yang memiliki alam semesta, maha berkuasa untuk mengatur makhlukNya sesuai dengan apa yang Ia kehendaki.

 

  • Iman kepada uluhiyyah Allah Yaitu dengan meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya Dzat yang berhak dibadahi dan disembah. Iman kepada uluhiyahNya, akan mendorong seorang mukmin untuk benar-benar mengikhlaskan ibadahnya hanya untuk Allah semata.

 

  • Iman kepada asma [nama-nama] dan sifat-sifat Allah yang baik lagi mulia. Yaitu dengan menetapkan nama-nama mulia, sempurna hakikat dan kandungannya hanya bagi Allah Subhanahu wata’ala saja, tanpa menyamakan dengan makhlukNya, atau mengubah makna dan hakikat dari nama-nama tersebut.

 

Keimanan ini akan melahirkan sifat cinta yang sempurna kepada Allah dan sifat ihsan dalam beribadah.